Penulis: Muhammad Dava Aji P 

Semarang, 22 Juni 2025 - Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-38 Universitas Semarang (USM), mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi menggelar kegiatan kampanye budaya bertajuk “Kenduren: Slametan Simbol Kebersamaan” yang berlangsung di area Car Free Day (CFD) Kota Semarang pada Minggu pagi (22/6). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pelestarian tradisi lokal sekaligus bentuk edukasi budaya kepada masyarakat perkotaan.

Ketua pelaksana kegiatan, Dafril Rifandi, menjelaskan bahwa kampanye ini bertujuan untuk mengenalkan kembali nilai-nilai kearifan lokal kepada masyarakat dengan pendekatan yang lebih terbuka dan modern. “Kenduren merupakan tradisi masyarakat Jawa yang penuh akan makna. Di tengah masyarakat yang sekarang cenderung individualistik, kami ingin mengingatkan kembali pentingnya nilai kebersamaan dan rasa syukur melalui tradisi ini,” ungkap Dafril.

Kegiatan diawali dengan doa bersama yang dilakukan secara melingkar, kemudian dilanjutkan dengan pembagian nasi berkat kepada masyarakat yang melintas. Uniknya, setiap penerima nasi berkat diberi kesempatan untuk sesi open mic dan bermain tarik benang, menciptakan suasana interaktif dan akrab. Banyak warga yang antusias bergabung, bahkan beberapa di antaranya mengungkapkan bahwa tradisi kenduren sudah mulai jarang dilakukan di lingkungan mereka.

Dengan menghadirkan tradisi slametan ke ruang publik seperti CFD, mahasiswa Ilmu Komunikasi USM berharap masyarakat, khususnya generasi muda, dapat lebih dekat dan memahami warisan budaya bangsa. Kegiatan ini juga menjadi cerminan bagaimana pelestarian budaya dapat dikemas secara kreatif dan relevan dalam era modern.