Semarang, 1 Mei 2025 - Seruan “Hidup Buruh!” menggema di beberapa titik di Kota Semarang. Seruan tersebut menjadi pertanda dimulainya eaksi peringatan Hari Buruh Internasional.  Pada aksi ini, massa aksi berasal dari berbagai serikat buruh, seperti KSPN (Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara), KASBI (Konfederasi Aksi Buruh Indonesia),dan serikat-serikat buruh lain.

Aksi buruh KSPN pada pagi hari menjadi pembuka pada aksi hari buruh, kemudian disusul massa aksi dari KASBI yang melakukan long march menuju Kantor Gubernur Jawa Tengah. Diiringi dengan beberapa nyanyian, massa aksi KASBI memadati Gerbang Kantor Gubernur Jawa Tengah dan dilanjut dengan pembacaan tuntutan. Adapun tuntutan tertulis dan lisan yang disampaikan oleh massa aksi. Berikut tuntutan tertulis massa aksi  KASBI yang tercantum pada spanduk yang mereka bawa:

1. cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja dan PP turunannya;

2. stop badai PHK dan pemberangusan serikat buruh;

3. berlakukan upah layak nasional, secara adil dan bermartabat,  serta cabut PP 51 2023,

4. tolak sistem kerja kontrak, outsourcing, system kerja magang, dan system mitra palsu bagi driver online dan ojol;

5. lindungi buruh perempuan, stop pelecehan dan kekerasan di tempat kerja segera ratifikasi Konvensi ILO 190;

6. berlakukan day care anak, murah dan berkwalitas, sediakan ruang laktasi bagi buruh perempuan;

7. jamin dan lindungi hak-hak buruh perkebunan sawit, dan sluruh buruh pada industri pertanian, buruh pertambangan, serta pekerja medis dan kesehatan;

8. jamin dan lindungi hak-hak buruh migran, pekerja perikanan, kelautan - segera ratifikasi Konvensi ILO 188;

9. berlakukan pengangkatan guru dan pekerja honorer dalam pemerintahan menjadi pegawai tetap negara dengan gaji yang layak bermartabat;

10. stabilkan harga sembako dan harga barang lainya, tolak kenaikan harga BBM, TDL, dan tarif tol;

11. stop represfitas dan kriminalisasi terhadap aktivis gerakan rakyat;

12. tolak pemerintahan fasis, militeristik: tolak RUU TNI, RUU POLRI, dan revisi KUHAP;

13. kembalikan fungsi TNI dan POLRI pada tugas profesionalitasnya sebagai alat pertahanan negara dan keamanan negara;

14. wujudkan pendidikan gratis dan ilmiah bagi seluruh anak-anak Indonesia;

15. wujudkan reforma agraria sejati, tolak system bank tanah;

16. wujudkan keadilan ekologis, jaga kelestarian lingkungan hidup: tolak perampasan dan penggusuran tanah-tanah rakyat;

17. bangun industri nasional yang kuat di bawah kontrol rakyat;

18. jaga demokrasi sejati, tegakkan supremasi sipil.

Sementara tuntutan lisan disampaikan oleh salah satu orator massa aksi KASBI. Orator tersebut memperingatkan para pejabat publik untuk meneladani sifat dari Semar (tokoh Punokawan dalam pewayangan). Menurutnya pejabat publik harus memahami filosofi tokoh Semar, terutama tangan dan hati dari Semar.

“Kita malu kalau lambangnya Semar (ornamen pada Gerbang Kantor Gubernur Jawa Tengah), (tapi) kita tidak bisa mengamalkan apa yang diajarkan Semar. Oke, bapak-bapak tau? kalau yang belum tau, tolong dipelajari. Logo Semar itu apa, pak? arti dan makna Semar itu apa, pak? Ada nggak hakekatnya sama Pancasila? kalau ada, Semar yang Pancasila itu tidak hanya untuk pemerintah yang ada di pemerintahan doang, (tapi) untuk masyarakat luas, betul?... Teman-teman apakah kita ini telah merasakan merdeka?... udah belum?... Gitu, bapak-bapak, tolong dirasakan, ya, simbol tangan Semar, hatinya Semar, tujuannya Semar apa,” imbuh orator KASBI tersebut.

Dilansir dari RRI, makna filosofi tokoh Semar dapat diuraikan menjadi beberapa makna. Makna pertama, yaitu tangan kanan yang bermakna simbol dari Sang Hyang Akarya Jagad (Tuhan yang menciptakan dunia).  Sementara tangan kiri Semar memiliki makna berserah diri dan bersifat mutlak. Tokoh Semar juga dapat diartikan sebagai yang melayani dengan ikhlas.

Referensi

https://www.rri.co.id/hiburan/1124370/makna-filosofi-tokoh-pewayangan-semar