Konflik Gaza Memanas, Umat Islam Didorong untuk Bertindak Semarang  - 30 April 2025 Konflik bersenjata di Jalur Gaza kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir, menimbulkan gelombang korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang meluas. Serangan udara dan darat yang terjadi menyebabkan ratusan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, menjadi korban. Situasi kemanusiaan di wilayah tersebut semakin memburuk, memicu keprihatinan dari masyarakat internasional dan berbagai organisasi kemanusiaan yang mendesak dihentikannya kekerasan serta dibukanya akses bantuan bagi warga yang terdampak.

Menurut pandangan Imaduddin sebagai Dosen Pengajar Pendidikan Agama Islam Universitas Semarang, ia menegaskan bahwa umat Muslim memiliki kewajiban moral dan spiritual untuk menunjukkan kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina, terutama mereka yang menjadi korban langsung dalam konflik bersenjata yang berkepanjangan.

“Sebagai seorang umat muslim, tentunya kita tidak boleh dan seharusnya tidak bisa menutup mata akan konflik yang terjadi sesama umat muslim juga. Yang dimana sudah diajarkan didalam agama Islam bahwa sesama umat muslim kita semua adalah saudara”, ujar Imaduddin.

Ia mengutip didalam firman Allah dalam Surat Al-Hujurat ayat 10 serta hadis Rasulullah yang menekankan pentingnya solidaritas dan cinta terhadap sesama Muslim seperti mencintai diri sendiri. Imaduddin juga menegaskan bahwa kita harus berempati adanya permasalahan atau konflik yang ada di galur gaza. Menurutnya, “Walau kita tidak bisa berbuat yang lebih banyak untuk mereka yang menjadi korban konflik, kita tetap dapat mendoakan yang terbaik bagi mereka, serta membantu mereka melalui pengumpulan bantuan kemanusiaan, maupun bantuan lainnya”, tambahnya. 

Apakah ada dalil atau dasar hukum dalam Islam yang mewajibkan seorang Muslim menolak kelaliman, baik dari Al-Qur’an, hadis ataupun sumber lain dalam Islam?

“Jadi kelaliman atau kedzaliman merupakan perbuatan yang tidak terpuji, tenrunya dilarang oleh agama, dilarang Allah SWT. Kata dzalim di dalam alquran itu telah disebutkan 289 kali, ini mengandung maksud berarti kedzaliman bukanlah sesuatu yang sepel dan tidak bisa dianggap remeh. Sebagai umat islam harus mewaspadai, mencegah, dan menjauhi perkataan, perilaku, dan tindakan yang dzalim”, tuturnya. Imaduddin mengutip dari satu hadist dari h.r Muslim yang intinya menjelaskan bahwa “Kita sebagai umat islam diperinntahkan untuk menolak, mengubah , atau menghentikan kedzaliman ataupun kemungkaran tersebut, baik dengan tangan, tangan disini berarti kekuasaan; lisan; maupun dengan hati”. 

Bagaimana sejarah Islam dan Al-Qur’an menjawab akar permasalahan konflik berkepanjangan ini? Apakah tanah Palestina benar-benar merupakan tanah yang dijanjikan tuhan?

Terkait pandangan bahwa konflik gaza ini adalah konflik yang berkepanjangan, Imaduddin mengutip dari Prof. Quraish shihab bahwa konflik antara palestina dan israel itu bukanlah konflik agama, melainkan konflik politik dan perebutan tanah atau penjajahan. Jadi, israel memiliki ambisi besar untuk mengembalikan masa kejayaan mereka pada masa lalu dengan menggunakan klaim sejarah dan kekuasaan. Kemudian tentang Palestina apakah benar-benar merupakan yang dijanjikan Tuhan. Imaduddin mengutip dari Q.S Al-Maidah yang intinya menjelaskan bahwa tanah palestina yang disucikan dari kemusyrikan karena banyaknya nabinabi yang diutus di tanah itu. Itulah tanah yang telah ditentukan allah bagimu dalam ilmu-Nya yang azali untuk memasukinya dan merasakan kedamaian di dalamnya, apabila engkau beriman dan taat kepada perintah-Nya.

”Menurut prof. Quraish shihab ayat ini mengandung pesan moral tentang pentingnya memiliki keberanian dan keteguhann dalam menghadapi tantangan dan rintangan. Prof. Quraish Shihab tidak secara langsung apakah tanah palestina merupakan tanah yang dijanjikan tuhan, namun ia menyoroti bahwa israel menggunakan klaim sejarah dan agama untuk membenarkan pendudukan mereka atas palestina”, jelasnya.

Sebagai penutup, Imaduddin mengajak sebagai seorang muslim harus memiliki sifat simpati dan peduli, dengan cara mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bagi warga gaza yang terkena dampak konflik dan mengirim bantuan kemanusiaan. “Semoga konflik di gaza itu ada jalan keluar, ada solusi, ada perdamaian, sehingga tidak berkepanjangan dan bisa membawa kemaslahatan bagi warga muslim yang ada di gaza”, tambahnya.